Sabtu, 09 Februari 2013

7 Tips menjadi Gitaris,, Saya Juga Lagi Belajar He :D

Menjadi gitaris yang mumpuni selalu butuh waktu. Tidak ada yang instan untuk meraih predikat gitaris handal (setidaknya dikalangan teman-teman kamu).
Tips ini mungkin berguna buat kamu yang sedang serius belajar gitar:
Add caption
1. Membayangkan bermain gitar.
 Belajar gitar tidak harus selalu pegang gitar. Banyak waktu senggang kamu yang bisa digunakan belajar gitar dengan cara membayangkan. Kamu bisa membayangkan belajar gitar saat lagi duduk di angkot pulang sekolah, atau memang sengaja melamunkan bermain gitar saat pelajaran matematika dimulai (yang ini jangan ya..).
Maksimalkan daya imaginasi kamu bermain gitar, ini dapat meningkatkan kemampuan kamu. Kamu bayangkan sebuah lagu atau part melodi tertentu dan mainkan dalam bayanganmu. Sampai kemudian nanti setelah sampai dirumah, terapkan apa yang ada dilamunanmu pada gitarmu. Kamu akan secara tak sadar berusaha men-sinkronkan “kehebatan” kamu di dunia lamunan dengan “kemampuan” kamu yang ada sekarang pada fret gitarmu.
2. Pelajari sesuatu yang baru setiap hari.
 Ini adalah salah satu cara yang harus kamu lakukan saat belajar gitar. Semakin banyak kamu belajar, semakin kaya kamu akan pengetahuan dan teknik gitar kamu. Dan semakin banyak pula referensi bermusik kamu dari mendengarkan lagu-lagu masa kini atau lagu jadul yang skillful.
Ada istilah preview-review. Kalau kamu belajar otodidak, buatlah semacam kurikulum sederhana buat kamu sendiri. Misalnya, hari pertama belajar hammer-on, hari kedua sudah bisa ditambah dengan belajarpull-off. Hari ketiga, review lagi hammer-on dan pull-off kemudian preview dengan teknik baru, legato. Begitu seterusnya, jadi ada yang diulang dan ada yang akan dipelajari setiap harinya. Dan kamu nanti akan lihat hasilnya, setiap hari akan semakin bertambah kemampuan bermain gitar kamu.
3. Nge-Jam. 
Memang sih, mungkin kamu sudah jago banget mainkan gitar kamu didalam kamar kamu. Teknik gitar apapun sudah dilahap habis, tapi apakah kesenangan bermain gitar hanya berhenti disitu saja? Tentu kamu tidak ingin jadi gitaris kamar kamu sendiri kan? Luangkan waktu bersama teman-teman bermain gitar kamu untuk mengasah feeling bermain musik dengan iringan sesama pemain musik yang bisa diajak komunikasi langsung.
Dengan bermain bersama (nge-jam / jam session) teman-teman, kamu bisa meningkatkan skillimprovisasi dan konsistensi kamu. Awalnya mungkin kamu bisa mainkan lagu-lagu kesukaan kamu, tapi kadang-kadang biar lebih menantang, mainkan lagu-lagu bukan genre kesenanganmu. Misalnya saja kamu suka musik Rock, sesekali mainkan musik Jazz, atau Blues, atau mungkin yang lainnya. Suatu saat pasti akan berguna untuk mengembangkan kemampuan kamu.
4. Rekam permainan gitar kamu.
 Salah satu cara terbaik untuk menilai dengan obyektif permainan gitar kamu adalah dengan merekamnya. Sekarang sudah banyak software untuk merekam audio atau video. Manfaatkan saja teknologi yang ada.
Coba rekam saat kamu main rhythm, atau saat kamu main melodi, dan nilailah permainan kamu itu. Dari sini kamu bisa lihat progresivitas permainan gitar kamu. Kembangkan terus dengan konstan dan kamu akan jadi gitaris hebat.
5. Ambil kursus gitar.
 Sebenarnya tidak harus sih. Tapi kalau kamu ingin cepat berkembang, kursuslah gitar. Interaksi antara guru les gitar dengan kamu, akan membuat kamu cepat mengerti dimana letak kelebihan dan kekurangan kamu. Itulah gunanya guru les gitar. Mereka dibayar untuk mengembangkan kemampuan kamu dengan lebih cepat.
Ibaratnya kita akan pergi dari Yogya ke Semarang. Kalau kita belum tahu jalannya dan mencari jalan sendiri (baca: otodidak), maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai kota Semarang. Beda hasilnya kalau kita diberitahu (oleh guru kita), pasti akan lebih cepat sampai karena ada cara-cara tertentu agar cepat sampai.
Pun demikian dengan kursus gitar. Pada intinya, belajarlah kepada orang yang sudah lebih pandai bermain gitar. Bahkan seorang otodidak pun pasti akan mencari panutan seorang pemain gitar yang lebih jago dari dirinya.
Kalau ingin cepat bisa bermain gitar, ya kursus gitar.
6. Fokus terhadap waktu belajar dan latihan gitar kamu.
 Sebenarnya tidak perlu waktu yang panjang untuk belajar gitar. Cukup 20-30 menit setiap harinya untuk belajar teknik dan pengetahuan baru. Bedakan antara waktu belajar dan waktu bermain gitar.
Bagi “waktu gitar” kamu jadi beberapa sesi. Waktu belajar, waktu berlatih, waktu merekam hasil belajar, waktu jam session, waktu berimprovisasi.
Fokus pada 20-30 menit setiap hari untuk belajar  gitar akan membuat perasaan terhadap gitar menjadi nyaman dan tidak cepat bosan.
7. Buat track record (rekam jejak) perkembangan belajar gitar kamu. 
Inti daripada tips diatas adalah tentang disiplin. Menjadi gitaris yang bagus memerlukan disiplin tinggi. Disiplin belajar dan disiplin mencatat perkembangan belajar gitar kamu.
Mungkin terdengar seperti agak obsesif, tapi kamu bisa buat semacam kartu progresivitas belajar gitar kamu, contohnya: (bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan)































Selamat Berjuang Menjadi GITARIS.

Moga Saya Bisa :D

SEBENARNYA, menjadi musisi, menjadi penyanyi, composer atau segala tetek bengek yang berhubungan dengan musik, tak hanya bicara soal teknis, pembelajaran, akademis dan skill semata. Kalau ada yang berpikir bahwa menjadi musisi adalah sekadar menguasai instrument dengan baik, satu atau lebih alat musik, tampaknya bisa diperdebatkan. Memang, menguasai instrument musik mungkin bisa disebut “sentral” ketika menjalani profesi sebagai musisi. Tapi ingat, ada hal-hal lain yang bisa membuat kamu yang tidak sejago musisi lainnya, tapi bisa berkembang dan justru bisa jadi musisi yang mumpuni. Ada beberapa hal acuan untuk menjadi seorang musisi yang berkualitas, yang penulis sarikan dari beberapa sumber. Semoga bisa menjadi komparasi untuk memilih yang terbaik. Dan tentu saja ketika memutuskan jadi musisi, jadi musisi yang baik.
 1.Aransemen: Kedengarannya susah, dan ternyata memang tidak mudah. Tapi ketika kamu menguasai teori musik dasar, sebenarnya saat itu kamu bisa belajar soal aransemen ini. Lakukan eksperimen dengan instrument yang kamu kuasai dan mulailah berkreasi dengan musikmu.
 2. Aksi Panggung: Setelah bisa membuat aransemen, cari panggung dan peluang yang bisa membuat karyamu didengar dan diapreasiasi orang. Untuk pemula atau yang baru merintis karir sebagai rockstar atau popstar, penguasaan panggung, komunikasi dengan audiens, adalah pengalaman berharga dan pasti penting. Kelak, kamu bisa memilih panggung mana yang ingin kamu main. Dengan catatan, apresiasi terhadap musikmu mulai didapat. Kalau untuk pemula, panggung-panggung lokal dan kecil, bolehlah dicoba sebagai pemanasan.
 3. Gabung Ke Komunitas Musik Mencari komunitas atau lingkungan bermusik yang sehat, tentu akan membuat skill dan kemampuan personalmu meningkat. Kalau berada di area yang sama sekali tidak ngerti teknis, komposisi dan aransemen, agak sulit tentunya untuk mengembangkan diri. Bergabung dengan band, paduan suara, chamber, atau orkestra, bisa mengasah teknis invidu kamu.
 4. Intim Dengan Instrumen Ternyata keintiman dengan alat musik dan instrument yang kita kuasai, memberi satu sugesti untuk bisa memainkannya dengan fun, rileks dan menggunakan hati. Ini tidak melulu bicara soal waktu belajar yang ditambah, waktu kursus yang digeber, atau latihan ngeband-nya juga ditambah. Tapi lebih kepada ‘perasaan’ memiliki ‘rasa’ dan emosi yang bisa didapat dari instrumen yang dikuasai. Misalnya, seorang gitaris harus tahu dan paham benar soal string, titi nada yang nyaman dan bisa memainkannya dengan enak dan menyenangkan. Atau seorang pemain biola [violinist] yang mengerti suara instrument itu, seolah sedang menikmati suara itu sendiri. Kepekaan emosional dengan instrument ternyata jadi hal penting.
5. Diversify (kreatif & unik) Sebagai seorang musisi, mungkin kita punya acuan musik yang jadi kiblat kita. Tapi mencoba menelisik dan kemudian belajar menikmati musik yang tidak biasa kita dengar, akan membantu wawasan kita. Misalnya kamu tidak suka dengan ska, punk atau rock misalnya. Cobalah “menyentuhnya’ dengan alat musikmu. Kadang-kadang ditemukan satu “kenikmatan” dan style musik yang enjoy dan fun, dari ketidaksukaan terhadap musik itu sendiri. Paling tidak punya pengalaman baru bermain-main di area yang tidak kita kenal sebelumnya.
 6. Mendengar, Mendengar & Mendengar Musik In Melatih kepekaan telinga terhadap musik. Hal ini harus kita latih terus menerus dibanding sekadar bermain musik tanpa juntrungan yang jelas. Di era sekarang yang teknologi sudah di depan mata, ada banyak cara dan peluang untuk mendengar dan mengerti sebuah komposisi dengan lebih baik. Ini akan membantu kita, saat mendengar satu komposisi musik yang mungkin kurang nyaman baik dari karya sendiri atau komposisi milik musisi lain.
 7. Diet Musikal: Mungkin istilah ini terasa aneh. Tapi maksudnya begini. Seperti orang yang sedang diet, kamu harus fokus dengan instrument apa yang ingin kamu mainkan. Itu tentu saja untuk mendapat hasil terbaik. Fokus dan berlatih menjadi salah satu acuan untuk menjadi seorang musisi yang baik dan berhasil. Guys, apa yang sudah dibeber, mungkin secara teoritis. Tapi apa yang sudah ditulis di atas, berdasar penelitian ilmiah di Inggris loh. Tapi rasanya, di Indonesia pun tidak jauh berbeda bukan? So, Siap jadi musisi?